Setelah sekitar dua bulan menyimpan rahasia, Pelatih Portugal Carlos Queiroz memutuskan untuk menceritakan kejadian dalam timnya yang terjadi sebelum Piala Dunia. Seorang pemainnya, Nani, sempat mengancam untuk bunuh diri.Beberapa hari sebelum Portugal terbang ke Afrika Selatan, Nani mengalami cedera bahu. Cedera ini didapati pemain MU itu saat latihan.
Queiroz kemudian memutuskan untuk meminta Nani menjalani rontgen. Kemudian kejadian yang sangat menegangkan terjadi saat perjalanan menuju rumah sakit.
"Saat kami mengantarnya untuk melakukan rontgen, Nani dalam perjalanan memegang tongkat perseneling mobil yang sedang melaju sambil mengancam akan melompat keluar jika ia tidak diikutkan ke Afrika," kata Queiroz.
Queiroz menjelaskan kalau Nani memang punya keinginan sangat kuat untuk membela negaranya di Piala Dunia.
"Tekadnya untuk mewakili Portugal memang tak terbatas. Jika kamu patah tulang maka tak semudah mengatakan 'Oke kamu harus pulang.' Kami juga harus memperhatikan kepribadian sang pemain," lanjut Queiroz.
Akhirnya Nani tak dibawa ke Afrika. Ia digantikan pemain Benfica Ruben Amorim
Queiroz kemudian memutuskan untuk meminta Nani menjalani rontgen. Kemudian kejadian yang sangat menegangkan terjadi saat perjalanan menuju rumah sakit.
"Saat kami mengantarnya untuk melakukan rontgen, Nani dalam perjalanan memegang tongkat perseneling mobil yang sedang melaju sambil mengancam akan melompat keluar jika ia tidak diikutkan ke Afrika," kata Queiroz.
Queiroz menjelaskan kalau Nani memang punya keinginan sangat kuat untuk membela negaranya di Piala Dunia.
"Tekadnya untuk mewakili Portugal memang tak terbatas. Jika kamu patah tulang maka tak semudah mengatakan 'Oke kamu harus pulang.' Kami juga harus memperhatikan kepribadian sang pemain," lanjut Queiroz.
Akhirnya Nani tak dibawa ke Afrika. Ia digantikan pemain Benfica Ruben Amorim
0 komentar:
Posting Komentar